Dalam dunia
percetakan khususnya di Jakarta dikenal berbagai istilah-istilah yang mungkin Anda belum ketahui ketika memasuki dunia percetakan. Penulis melalui blog ini berusaha memperkenalkan istilah-istilah yang digunakan dalam dunia percetakan.
A.
Cetak Offset dan digital :
Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak dan merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan promosi perusahan. Kebutuhan cetak untuk penerbitan atau media cetak suatu perusahaan seperti cetak Newsletter, Tabloid, majalah, buku, brosur, leaflet, flyer poster, katalog atau company profile perusahaan, Agenda kerja atau organizer, Kalender menuntut pengeluaran biaya yang tidak sedikit. Untuk cetak dalam jumlah besar maka diperlukan mesin cetak offset sedangkan untuk jumlah cetak yang kecil maka diperlukan mesin cetak digital.
Mesin Cetak Offset :
Percetakan offset dipilih apabila jumlah kebutuhan media yang akan dicetak berjumlah banyak. Biasanya berjumlah diatas 200 eksemplar dan biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah dibanding percetakan digital dalam jumlah yang banyak. Lama waktu yang digunakan untuk percetakan offset relatif lebih lama dari percetakan digital printing. Karena percetakan offset harus melalui pembuatan film/CTP, penyetelan warna pada mesin offset yang tidak terdapat pada digital printing. Hasil cetak dengan menggunakan mesin percetakn offset biasanya lebih baik dalam kwalitas warna, karena warna pada percetakan offset dapat diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai warna yang dikehendaki. Dan biasanya warnanya lebih tahan lama dan tidak cepat pudar dibandingkan dengan print digital. Mencetak dengan menggunakan percetakan offset dalam jumlah yang banyak lebih menguntungkan, karena harganya jauh lebih murah dari percetakan prin digital. Dengan menggunakan percetakan offset, pemilihan kertas juga bisa lebih bervariasi dibandingkan dengan print digital dan ukuran kertas pun dapat mencapai 70 x 100 cm, Dan dapat mencetak dengan kertas yang relatif tipis. Untuk finishing permukaan kertas, percetakan offset lebih banyak variasinya seperti : laminating, emboss, poly, pernish, spot UV dll.
Mesin Cetak Digital
Percetakan digital printing diperuntukan jumlah kebutuhan cetak media yang akan dicetak tidak berjumlah banyak. Biasanya berjumlah dibawah 200 eksemplar. Hasil cetak digital print lebih baik dari percetakan offset apabila memakai format JPEG dan warna RGB. Hasil desain warna dapat dicetak langsung sesuai dengan keinginan. Dan lama waktu yang dibutuhkan dalam menggunakan percetakan digital printing relatif lebih cepat dibandingkan dengan percetakan offset, dengan catatan tergantung banyaknya jumlah cetakan. Percetakan digital dapat langsung di cetak tanpa melaui bermacam proses seperti pada percetakan offset seperti pembuatan film/pelat/CTP, penyetelan plat pada mesin, setting warna dll. Biaya yang dikeluarkan untuk digital printing relatif lebih murah dibandingkan dengan percetakan offset dalam jumlah yang sedikit.
Mesin Photocopy
Mesin Fotocopy dapat digunakan untuk menggandakan File baik berupa isi buku hitam-putih, naskah, skripsi mahasiswa dan lain-lain,
Untuk menghasilkan copian dari mesin fotocopy dengan hasil atau standar kualitas yang baik, print langsung dari Filenya akan menghasilkan hasil copian dengan standar yang baik. Dengan hasil fotocopian yang jelas, terang dan tentu hasilnya akan bersih, tidak ada background hitam, tidak bergaris-garis dan tentu saja tulisan hitam tajam.
B. Jenis - jenis Finishing dalam percetakan
1.
Laminating
Lapisan plastik tipis pada kertas yang telah dicetak terdiri dari bermacam jenis yaitu : a.Laminating Doff : menghasilkan hasil doff (tidak mengkilat) pada permukaan kertas. b.Laminating Glossy : menghasilkan hasil mengkilat pada permukaan kertas.
2. Hard Cover
Jenis cover dari buku/majalah dll menggunakan bahan karton yang tebal dan dilapisi kertas yang telah dicetak, sehingga cover menjadi keras dan kaku.
3. Spot UV
Spot UV bertujuan untuk menghasilkan permukaan yang mengkilat pada area tertentu, seperti pada Judul Buku, Gambar pada Cover dan area tertentu lainnya.
4. Embos
Menjadikan area tertentu seperti huruf – huruf pada judul buku menjadi timbul. Embos biasanya terdapat pada cover buku, majalah, katalog perusahaan dll.
5. Poly
Menjadikan area tertentu seperti huruf – huruf pada judul buku menjadi mengkilat warna perak atau emas.
6. Lipat
Kertas yang dilipat menjadi 2, 3 atau 4 bagian. Biasanya yang dilipat adalah cetakan brosur atau leaflet, Isi buku, majalah, katalog, company profile dan lain-lain.
7. Jliid : Jahit Kawat / Staples
Jenis dari penjilidan buku, majalah ataupun katalog, company profile menggunakan kawat atau umumnya dikenal dengan staples.
8. Jilid : Lem Panas atau Bending
Jenis dari penjilidan buku /majalah / katalog perusahaan dll menggunakan lem yang dipanaskan.
9. Jilid : Spiral
Jenis dari penjilidan buku / kalender / katalog perusahaan dll dengan menggunakan spiral kawat umumnya berwarna putih, hitam dan silver.
Jenis dari penjilidan buku atau agenda dengan menggunakan benang, cover dari sistem penjilidan dengan jahit benang biasanya memakai cover kulit atau hard cover dan menggunakan pita kapital.
Numerator biasanya menjadi satu dengan mesin cetak dan digunakan untuk membuat halaman pada buku secara otomatis. Selain untuk halaman buku, numerator juga berguna untuk memberi nomor seri pada nota, faktur, kwitansi, tiket, kartu garansi dan lain sebagainya. Beda dengan numerator, Porforator adalah mesin cacah yang berguna untuk melubangi kertas. Lubang yang dibuat mesin ini bisa dalam ukuran kecil namun berderet. Contohnya bisa kita lihat pada lubang-lubang kecil di karcis, lubang-lubang itu dibuat dengan porforator agar tiket mudah disobek. Jenis finishing dalam cetak digital maupun offset memang bermacam-macam.